"Ada diskusi semacam ini mengenai (ular) yang lebih cepat," kata rekan penulis studi David Penning dari University of Louisiana, Lafayette, Smithsonian.
Tapi, ia menambahkan, "seseksi topik berbunyi, tidak ada banyak penelitian tentang hal itu."
Penning dan rekan-rekannya menggunakan kamera film berkecepatan tinggi untuk mengabadikan serangan dari tiga spesies-ular cottonmouth barat dan berlian barat yang digolongkan ular berbisa (keduanya ular berbisa), dan dibandungkan dengan ular yang relatif tidak berbahaya, ular tikus Texas, yang membunuh mangsanya menggunakan lilitan kuat.
Rekaman tersebut mengungkapkan bahwa menjadi yang tertinggi dengan percepatan-279 meter per detik kuadrat, atau hampir 29 g, memang berasal dari ular berbisa, akan tetapi salah satu ular tikus mengikuti persis di belakang dengan perbedaan yang tipis, yakni 274 meter per detik kuadrat.
"Saya benar-benar terkejut, karena perbandingan ini belum pernah dibuat sebelumnya," Rulon Clark dari San Diego Patung University yang tidak terlibat dalam pekerjaan kepada Smithsonian.
"Ini bukan berarti bahwa ular berbisa lambat, itu bahwa kemampuan mencolok kecepatan sangat tinggi ini adalah sesuatu yang tampaknya umum untuk banyak spesies ular- atau array yang lebih luas daripada yang mungkin pernah orang harapkan."
Penning mengatakan kepada Discover Magazine bahwa hasil tersebut masuk akal, karena bahkan, ular nonvenomous (tak berbisa) harus menangkap makanan mereka.
"Tikus tidak diam menunggu untuk dimakan oleh ular," katanya.
Post a Comment