Sentuhan bola yang cantik dan kemampuan mengoper bola ke rekan setim yang tidak ada duanya menjadikan Mesut Ozil salah satu pemain sepak bola paling berbakat alami yang pernah tampil di Premier League. Pemain asal Jerman ini mengaku bakatnya benar-benar lahir di jalanan, bukan hasil latihan intensif dan sesi latihan yang terstruktur secara formal.
“Saya ini penggila bola,” kata pemain yang selama Premier League musim ini telah mencatatkan 16 umpan, hanya selisih empat umpan dari Thierry Henry, pemegang rekor sepanjang masa. “Saya benar-benar menyukainya. Semasa kecil, yang saya lakukan adalah pergi ke sekolah, bermain sepak bola, kemudian berlatih di klub. Sekolah selesai jam 1 siang, lalu pergi ke klub jam 5 sore. Saya mengisi waktu antara pulang sekolah dan berangkat ke klub dengan bermain sepak bola bersama teman-teman. Kemudian saya berlatih lagi selama sekitar dua jam. Jadi, total dalam sehari saya bisa bermain sampai lima jam. Selama musim kemarau ketika matahari terbenam lebih malam, saya pergi ke luar rumah untuk bergabung dengan teman-teman bermain bola di ‘kerangkeng monyet’. Intinya, saya bermain sepak bola hampir sepanjang hari.”
Seperti kita tahu, kelihaian kontrol bola Mesut yang sangat mulus tidak hanya terbatas di sepak bola yang kita kenal secara umum. Di jalanan, ia juga belajar beberapa trik dan menjadi terkenal dengan kepiawaiannya juggling dengan gumpalan permen karet. “Betul, tidak hanya dengan gumpalan permen karet dan bola tenis, kadang-kadang juga dengan bola basket dan bola latihan beban, termasuk yang berbobot 5kg, walaupun sangat sulit. Terkadang di lapangan setelah pertandingan usai, ada sisa-sisa plester di atas rumput, saya akan memungutnya dan memainkannya juga.”
Obsesi masa kanak-kanak Mesut dengan permainan cantik bahkan sempat menimbulkan kekhawatiran bahwa keikutsertaannya yang tanpa henti malah bisa memengaruhi peluangnya bermain secara profesional.
“Sampailah pada suatu saat ketika ayah saya berbicara pada pelatih saya di Rot-Weiss Essen dan berkata, ‘dia tidak bisa bermain, dia lelah dan Anda bisa melihatnya sendiri di lapangan karena kemarin dia menghabiskan 10 jam bermain sepak bola bersama teman-temannya’. Seperti itulah yang saya alami. Sepak bola adalah segalanya buat saya. Mungkin sehari menjelang sebuah pertandingan, saya berusaha tidak bermain hingga terlalu larut jam 11 malam walaupun sebenarnya saya ingin terus bermain. Sepak bola adalah hidup saya, dulu dan sekarang.”
Bintang muda asal Spanyol Hector Bellerin merasakan nuansa positif di kamp Arsenal menyusul kemenangan memukau The Gunners melawan Everton.
“Ini saat yang tepat untuk ambil jeda dan berlaga di turnamen internasional setelah berhasil meraih kemenangan,” kata pemain berusia 19 tahun ini usai memenangi laga tandang di Goodison Park, “dan ini waktunya bagi para pemain untuk mengumpulkan tenaga lagi karena bagian terakhir musim segera tiba dan waktu-waktu ini sangat penting bagi kami.
“Kami tahu pertandingan tadi sangat berat. Kami sangat menantikannya dan kami berhasil bermain bagus, terutama selama paruh waktu pertama dengan dua gol luar biasa. Gol-gol tersebut memberi kami kesempatan untuk bermain agak rileks di paruh waktu kedua.
“Menurut saya, kami menjadi lebih fokus mengolah bola dan permainan menjadi lebih baik. Di lapangan tadi jelas terlihat, kami tidak terlalu banyak bertahan karena bola hampir tidak pernah lepas dari penguasaan kami dan kami menciptakan jauh lebih banyak peluang.”
Post a Comment