{facebook#https://www.facebook.com/tjari.tjari.102} {twitter#https://twitter.com/tjaritjariID} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}


Pemerintah Prancis gelar penyelidikan awal terhadap penggelapan pajak setelah muncul bocoran jutaan dokumen dari sebuah firma hukum Panama yang mengkhususkan diri menangani perusahaan-perusahaan asing, pada Senin waktu setempat.

Jaksa menyatakan akan membuka penyelidikan tersebut guna melihat apakah dokumen-dokumen yang dibocorkan berhubungan dengan para wajib pajak Prancis yang mengemplang pajak di negeri itu.

Presiden Francois Hollande pun menegaskan akan menghukum para penggelap pajak serta bersumpah untuk menggelar penyelidikan kepada apa pun petunjuk dari skandal yang dijuluki "Panama Papers" tersebut.

Bocoran dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca tersebut pun menjadi suntikan bagi Pemerintah Sosialis Prancis yang tahun lalu sukses menarik lebih dari 12 miliar euro dari para pengemplang pajak.

"Saya bisa menjamin Anda bahwa begitu informasi itu muncul, investigasi akan diluncurkan, semua kasus akan dibuka dan peradilan akan digelar," kata Hollande.

"Pengungkapan ini berita baik karena akan meningkatkan pendapatan pajak dari mereka yang melakukan penggelapan pajak."

Pemerintah Prancis menyatakan akan berusaha mencari akses ke dokumen-dokumen bocor itu. Dari 7.800 kasus pajak yang ditangani Pemerintah Prancis tahun lalu, 515 di antaranya melibatkan perusahaan-perusahaan yang didaftarkan di Panama.

Bank Prancis Societe Generale mengeluarkan pernyataan bahwa mereka adalah salah satu pengguna jasa firma hukum Panama tersebut.

Dalam investigasi tersebut, SocGen berjanji akan tetap mematuhi semua ketentuan hukum di negara-negara yang menjadi tempat mereka beroperasi dan akan proaktif memerangi penggelapan pajak, demikian Reuters, sebagaimana dikutip zonalima.com.

Post a Comment

Powered by Blogger.