{facebook#https://www.facebook.com/tjari.tjari.102} {twitter#https://twitter.com/tjaritjariID} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}


Pelibatan publik menjadi salah satu kerangka strategi dalam Tiga Kerangka Strategi Kemendikbud untuk membangun bidang pendidikan dan kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menekankan pentingnya mengkomunikasikan informasi ke publik mengenai kebijakan Kemendikbud. Adanya informasi yang baik dapat menciptakan interaksi antarpelaku pendidikan untuk menggerakkan ekosistem pendidikan. 
 
"Apabila ada suplai informasi yang baik, dapat memperkuat  pelaku-pelaku dalam ekosistem pendidikan untuk bisa berinteraksi dengan baik. Informasi yang kaya dan akurat serta komunikasi yang terjaga adalah bahan bakar bagi keterlibatan publik," ujar Mendikbud dalam Rapat Koordinasi Informasi, Komunikasi, dan Layanan Masyarakat Kemendikbud di Jakarta, (18/2/2016).
 
Ia mengatakan, bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang paling banyak berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehingga tuntutan terhadap Kemendikbud juga tinggi dari masyarakat. "Karena itu kita (Kemendikbud) juga yang mendapat potensi komplain paling besar. Kita harus serius memikirkan bagaimana melayani masyarakat," ujarnya. 
 
Mendikbud juga menggarisbawahi tentang desentralisasi pendidikan yang sudah berjalan selama 15 tahun namun belum banyak dipahami masyarakat. Sejak desentralisasi di bidang pendidikan berlaku pada tahun 2001, sebagian otoritas pendidikan dilimpahkan ke pemerintah daerah. Namun hingga sekarang, sebagian besar masyarakat mengadukan semua masalah pendidikan ke pemerintah pusat (Kemendikbud), bukan menuntut ke pemerintah daerah.
 
"Kita ingin mengedukasi publik. Kita
ingin membangun ekosistem pendidikan. Masyarakat seharusnya juga menuntut pemerintah daerah supaya lingkungan terlibat dan mendorong peningkatan mutu pendidikan," tutur Mendikbud. Ia juga meminta seluruh pegawai Kemendikbud dapat memberikan layanan masyarakat dengan baik.
 
Rapat Koordinasi Informasi, Komunikasi, dan Layanan Masyarakat diikuti lebih dari seratus orang yang terdiri dari pejabat dan staf Kemendikbud yang memiliki tanggung jawab dalam hal informasi, komunikasi dan layanan masyarakat di lingkungan Kemendikbud. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan, rakor ini dihadiri perwakilan dari seluruh unit kerja yang ada di Kemendikbud untuk menyepakati hal-hal tentang informasi pendidikan dan kebudayaan untuk dipublikasikan kepada masyarakat dengan baik sebagai kebijakan Kemendikbud. Beberapa narasumber yang hadir dalam rakor antara lain Juru Bicara Presiden, Johan Budi, dan mantan Sekjen Kemenkominfo, Suprawoto. (kemendikbud.go.id)

Post a Comment

Powered by Blogger.