Puspen Kemendagri |
PADANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menegaskan keinginannya untuk memaksimalkan pertahanan laut guna mewujudkan kembali Negara Indonesia yang berporos maritim di Dunia.
Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah tengah berupaya memfokuskan pembangunan pangkalan-pangkalan tidak hanya di wilayah perbatasan darat namun juga di perbatasan perairan Indonesia.
“Dari hasil yang saya cermati, saat ini pemerintah masih kurang siap dalam membangun kekuatan pertahanan dari sisi laut,” ujar Tjahjo dalam Acara Seminar Nasional Sinergi TNI AL dan Pemda, Padang (31/3).
Ia juga meminta kepada seluruh pemerintah daerah (Pemda) dan TNI Angkatan Laut (AL) untuk saling berkoordinasi, bersinergi, serta saling membangun konektivitas yang baik. Menurut dia, Pemda sudah seharusnya memberikan perhatian lebih kepada daerahnya masing-masing.
“Tugas utama Pak gubernur, wakil gubernur, bupati sampai camat, bahwa saya anolagikan yang namanya pemerintah daerah itu dalam pengambilan keputusan dimana ada TNI, POLRI, kejaksaan, tokoh agama, tokoh adat, serta tokoh masyarakat, yang saya cermati, setelah reformasi ini perhatian pemerintah daerah untuk daerah masih kurang,” ujar dia.
Indonesia merupakan Negara kepulauan, setidaknya ada 70% wilayah Indonesia terdiri dari perairan. Karena itu pemerintah harus mampu membangun kembali daerah maritim,menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun perairan dan juga pertahanan dengan menambah armada laut dan juga membangun pangkalan-pangkalan.
“Per tahun seharusnya kita bisa memanfaatkan potensi wilayah laut kita itu 365 Triliun tetapi sekarang masih hanya 65 Triliun dari 365 Triliun, dan saat ini kita sudah memiliki 6.000 armada laut” ujar Tjahjo.
Dalam hal ini, TNI AL bersama Pemda berperan penting membangun suatu perencanaan pembangunan yang konkrit serta tentunya konektivitas yang baik dan saling bersinergi agar masalah-masalah pulau-pulau terkecil dan terluar dapat terjaga dan terselesaikan dengan baik.
Tidak hanya itu, Mendagri juga meminta kepada Pemda untuk bersama-sama memerangi musuh utama di negeri ini yakni terorisme, narkoba, serta korupsi yang merajalela. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Jenderal Sudirman bahwa semua kita adalah pemimpin.
“Saya tutup dengan kata-kata dari Jenderal Besar Sudirman , Orang-orang jahat itu akan merajalela kalau orang-orang baik tidak berbuat apa-apa, maka kita harus berbuat untuk memerangi kejahatan dalam upaya mempertanggung jawabkan hal yang harus kita pertanggung jawabkan karena setiap kamu adalah pemimpin.” tutup Tjahjo.
Sumber :Humas Puspen
Post a Comment