SUBANG – Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), melalui program PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunity for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students), membantu pemerintah Provinsi Jawa Barat merancang program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Rangkaian program PKB diawali dengan pertemuan tingkat provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan di Hotel Sariater, Subang (2-3/9). Lokakarya dihadiri oleh pemerintah daerah kabupaten/kota di Jawa Barat, meliputi kepala dinas pendidikan, kepala kantor kemenag, dan para pemangku kepentingan pendidikan tingkat provinsi dan daerah kabupaten/kota. Lokakarya menjadi ajang pemerintah merancang program PKB yang sejalan dengan rencana strategis, kebutuhan program, dan kemampuan pendanaan setiap daerah.
Erna Irnawati, koordinator USAID PRIORITAS Jawa Barat, mengaku pihaknya mendukung upaya berkelanjutan peningkatan keprofesian pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu menjalankan proses pendidikan yang ramah anak. “Kepentingan utama setiap proses pendidikan adalah menyediakan ruang belajar yang menarik bagi anak, membuat mereka betah belajar, dan memungkinkan anak mengembangkan diri,” papar Erna. Untuk memenuhi kepentingan utama itu, lanjut Erna, segenap pendidik dan tenaga kependidikan seyogianya berlaku professional dalam mengemban peran kependidikan. Maka, upaya pengembangan keprofesian pendidik dan tenaga kependidikan tidak bisa sekadar sewaktu-waktu melainkan haruslah berkelanjutan. “Nah, program USAID PRIORITAS boleh didiseminasikan ke berbagai daerah dan sekolah dalam rangka mendukung upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan,” pungkas Erna.
Mark Heyward, Management and Governance Advisor USAID PRIORITAS, sebut mendesak upaya peningkatan kualitas guru. Ia mengutip sejumlah hasil penelitian mengenai peran guru dalam keberhasilan siswa yang menempati tingkat kepentingan kedua setelah faktor karakter siswa itu sendiri. Menurutnya, USAID PRIORITAS akan membentuk tim fasilitator khusus pengembangan keprofesioan berkelanjutan yang berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah agar PKB dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sistematis, dan efisien. “PKB juga harus sejalan dengan Renstra daerah, tertuang dalam kebijakan, sesuai dengan kurikulum, dan sesuai dengan kemampuan pendanaan daerah,” jelas Mark. Pengembangan profesi berkelanjutan, kata Mark lagi, sebaiknya menggunakan pendekatan ‘in-on-in’ (in-class, on-job training, dan in-class) dan bukannya bersifat ‘hit and run’ yang sangat sporadis. Seperti Erna, Mark juga menegaskan setiap daerah dapat mengawali PKB dengan melakukan diseminasi paket-paket pelatihan USAID PRIORITAS.
Asep Hilman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, menilai program USAID ini telah memberikan kontribusi penting bagi pemerintah dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. Hilman mencatat sejumlah poin penting dari program USAID. Proses belajar itu bukan harus enak bagi guru melainkan harus nyaman bagi anak. Meski sebaiknya win-win solution, guru dan siswa sama-sama senang dan nyaman, pada akhirnya, semua upaya pendidikan itu ya untuk anak.
Asep Hilman juga menegaskan, inti proses memanusiakan manusia adalah memungkinkan pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa berlaku hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Tugas pemerintah adalah menciptakan habitat yang benar bagi tumbuh-kembang guru yang benar-benar guru. Guru yang benar-benar guru selalu berinisiatif dan berupaya untuk mengembangkan keprofesian diri secara berkelanjutan, tidak cacag-nangkaeun (tidak berkelanjutan). “Pengembangan keprofesian berkelanjutan sangat penting bagi guru agar siswa tidak dirugikan oleh cara-cara mengajar yang bisa menyebabkan kesalahan permanen pada sistem konsepsi anak,” ujar Hilman.
Menurutnya, satu contoh kecil langkah awal yang bisa ditempuh untuk PKB adalah penataan ruang guru secara berkelompok sesuai dengan bidang garapan setiap guru. Dalam kelompok, kata Hilman, guru dapat mengalami proses dialog, saling belajar, dan pengembangan diri yang terus-menerus berlangsung setiap saat.
Helmi Budiman, Wakil Bupati Garut, mengaku sejak awal tertarik dengan program USAID PRIORITAS. Sebab itu, pihaknya telah berkomitmen untuk mendiseminasikan program ini di Garut untuk mendukung pengembangan keprofesian berkelanjutan. [DS]
Post a Comment