{facebook#https://www.facebook.com/tjari.tjari.102} {twitter#https://twitter.com/tjaritjariID} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}



BELITUNG - Melakukan dialog dengan para kepala Desa Se-Kabupaten Belitung, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar memberikan motivasi kepada para kepala desa untuk tidak takut menggunakan dana desa.

Menteri Marwan menjelaskan, Pemberian dana secara langsung ke desa-desa tersebut, baru pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia merdeka. Oleh karena itu Marwan menegaskan, penggunaan dana desa harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

"Awalnya banyak yang pesimis kalau para kepala desa bisa menggunakan dana desa dengan benar. Namun, semya terjawab penggunaan dana desa 2015 mayoritas berjalan dengan baik. Dan  hanya sekitar 5-7 persen desa yang salah dalam pengalokasian anggaran," ujar Marwan Jafar saat berdialog dengan ratusan kepala desa di Ruang Sidang Kantor Bupati Belitung, Jumat (4/3).

Dengan adanya Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Marwan menegaskan kepada para kepala desa untuk tidak perlu lagi khawatir, karena Kementerian Desa akan terus mendampingi dan membimbing para kepala desa.


"Kepala Desa tidak perlu galau, sekarang kementerian desa akan menjadi bapak desa yang membimbing dan mengarahkan agar desa bisa lebih maju lagi," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Marwan meminta penegak hukum, untuk tidak mencari-cari kesalahan kepala desa. "Para penegak hukum jangan mencari-cari kesalahan kepala desa. Pengawasan penggunaan dana desa, nantinya juga akan melibatkan banyak elemen. Ada BPMD Provinsi, Kabupaten dan Pendamping Desa dari tingkat kabupaten hingga lokal desa," imbuhnya.

Terkait adanya perubahan penyaluran dana desa Menteri Marwan juga menjelaskan, bahwa penyaluran yang awalnya dilakukan 3 tahap, akan dilakukan 2 tahap tahun ini. Selain itu, ia juga menerangkan kemudahan laporan pertanggungjawaban dana desa.

"Pertanggungjawaban hanya 2 lembar, itu sudah detail. Misalnya untuk membangun satu jalan cukup dengan satu lembar. Bahkan kita juga sudah kerjasama dengan akuntan Indonesia, meskipun simpel tapi akuntabel," paparnya.

Sementara itu, Bupati Belitung Timur Sahani Shaleh mengaku sangat berterima kasih atas kunjungan kerja yang dilakukan Menteri Marwan. Dengan dikunjungi langsung oleh Menteri ia berharap, para kepala desa bisa termotivasi dan memberikan semangat kepada para kepala desa untuk membangun desa.

"Karena selama ini desa tidak pernah mendapatkan perhatian dan sekarang ada menteri khusus yang menangani urusan desa," ujar Sahani.
Roongrote juga menambahkan, kinerja perusahaan tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan pendapatan sebesar 35% y-o-y, berkat hasil kinerja unit bisnis kimia. “Dengan prospek perekonomian ASEAN yang lebih baik khususnya Indonesia, kami terus mempersiapkan investasi lanjutan yang strategis,” ujarnya.

Di Indonesia, sejak tahun 2011-2012, SCG melakukan investasi secara intensif pada beberapa bidang usaha. Yang meliputi 24 perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 7.100 orang. Sedangkan, nilai asset SCG di Indonesia mencapai Rp. 17.167 triliun atau mendekati 50% dari total asset SCG di wilayah ASEAN.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia, Tektil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Harjanto menilai hilirisasi industri karet nasional terus dikembangkan untuk meningkatkan serapan hasil produksi karet petani. Saat ini, konsumsi karet alam domestik oleh industri sekitar 18 persen dari toal produksi.

“Karet alam hasil produksi petani sebenarnya dapat diolah industri menjadi beragam produk turunan yang memiliki nilai tambah tinggi. Thailand merupakan produsen karet terbesar dunia, kami berharap SCG dapat mengembangkan industri pengolahan tersebut di Indonesia,” tuturnya.

Kementerian Perindustrian mencatat industri karet dalam negeri sejauh ini baru menyerap sekitar 550 ribu ton per tahun dari total produksi karet alam yang mencapai 3 juta ton per tahun. Dari total karet alamyang terserap, 55 persen dimanfaatkan oleh industri ban, 17 persen digunakan oleh industri sarung tangan dan benang karet, 11 persen digunakan oleh industri alas kaki, dan 9 persen digunakan oleh industri barang-barang karet lainnya.

Demi meningkatkan penyerapan dalam negeri, Kementerian Perindustrian juga berupaya memberikan dukungan melalui kebijakan antara lain penguatan struktur industri barang-barang karet, pemberian insentif untuk industri berteknologi tinggi maupun industri berorientasi ekspor, pengembangan kawasan industri, serta mendorong investasi karet sintetis dan kimia karet.

Post a Comment

Powered by Blogger.