Kementerian Perindustrian mendorong SCG mengembangkan produk turunan untuk industri kimia dan karet di Indonesia. Hal ini mengingat kinerja unit bisnis kimia SCG tengah agresif serta Thailand sebagai negara asal SCG merupakan produsen karet terbesar di dunia.
“Maksud kunjungan perwakilan dari SCG ini, selain meperkenalan Roongrote Rangsiyopash sebagai Presiden dan CEO SCG yang baru, mereka juga ingin mempelajari potensi pasar untuk mencari peluang investasi baru di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin usai pertemuan dengan President & CEO SCG Roongrote Rangsiyopash di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (4/3).
Menperin menjelaskan, pihaknya terus membuka peluang kepada para investor industri yang akan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk melalui berbagai paket kebijakan ekonomi dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk izin investasi yang hanya memakan waktu tiga jam.
Untuk SCG, Menperin mengharapkan investasi baru yang dikembangkan SCG berupa industri turunan sehingga mendorong proses hilirisasi di Indonesia. “Jadi, kami minta produk derivatif mereka juga dapat dikembangkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor,” ujarnya.
Sementara itu, Roongrote menyampaikan, SCG telah memiliki tiga bisnis utama. Pertama, SCG Cement-Building Material yang memproduksi semen, beton, mortar, ubin keramik, atap keramik, dan papan semen. Kedua, SCG Chemicals yang memproduksi olefin, vinyl chloride monomer, polyethylene, polypropylene, poly vinyl chloride, dan polystyrene.
Dan, ketiga, SCG Packaging yang memproduksi kemasan kertas dan kemasan makanan. “Hingga saat ini SCG memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 52.500 orang di seluruh dunia,” ungkapnya.
Post a Comment